Berita  

Bank Sentral Inggris Ingatkan Industri Keuangan Global Dalam Bahaya

Bank Sentral Inggris Ingatkan Industri Keuangan Global Dalam Bahaya

Jakarta – Bank of England (BoE) mengeluarkan peringatan keras terkait risiko dari meningkatnya hambatan perdagangan global. Bank sentral Inggris yang dimaksud menyampaikan hal ini dapat memengaruhi perkembangan global dan juga membuat ketidakpastian tentang inflasi.

Situasi ini pun disebut dapat berkemungkinan mempengaruhi volatilitas dalam lingkungan ekonomi keuangan serta meningkatkan biaya pinjaman bagi usaha dan juga konsumen.

“Penurunan tingkat kerja sejenis kebijakan internasional dapat menghambat kemajuan otoritas di meningkatkan ketahanan sistem keuangan lalu kemampuannya untuk mengakomodasi guncangan pada masa mendatang,” kata BoE di laporan setengah tahunan tentang sistem keuangan pada hari terakhir pekan (29/11/2024).

Meskipun rumah tangga, bisnis, serta bank di dalam Inggris tampak di status baik, laporan BoE mengatakan, sektor keuangan Inggris menghadapi risiko yang dimaksud “sangat relevan” mengingat keterbukaan ekonomi Inggris.

Ancaman lainnya satu di antaranya tingginya tingkat utang rakyat dalam sejumlah negara pada seluruh dunia. “Ketidakpastian seputar, juga risiko terhadap, prospek telah lama meningkat,” kata laporan itu.

Tanpa secara khusus merujuk pada kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), BoE mengemukakan sistem keuangan juga dapat terdampak oleh kelainan pada arus modal lintas batas kemudian berkurangnya kemampuan untuk mendiversifikasi risiko.

Ketika ditanya pada konferensi pers tentang kemungkinan dampak dari masa jabatan kedua Trump, Pemuka BoE Andrew Bailey mengulangi pendiriannya bahwa ia ingin meninjau kebijakan yang digunakan akan ditempuh oleh pemerintahan Trump.

“Kami mengawasi peningkatan risiko fragmentasi global. Namun, saya akan menyatakan ini, bahwa ada berbagai pendorong hal itu kemudian saya rasa tak tepat untuk menyalahkannya pada satu kejadian tertentu,” katanya, seperti dikutipkan Media Reuters pada Akhir Pekan (1/12/2024).

Bailey juga menekankan pentingnya standar keuangan internasional minimum pasca pemilihan umum Negeri Paman Sam pada tanggal 5 November.

BoE mengutarakan bahwa merekan terus menyimpulkan bahwa valuasi lalu premi risiko ke lingkungan ekonomi keuangan “rentan terhadap koreksi tajam” dikarenakan risiko terhadap pertumbuhan juga naiknya harga juga ketidakpastian tentang suku bunga.

“Koreksi semacam itu dapat diperkuat oleh kerentanan yang sudah ada berlangsung lama di keuangan berbasis pangsa kemudian dapat menggerakkan kenaikan biaya pinjaman untuk rumah tangga lalu bidang usaha Inggris,” demikian peringatannya.

BoE memaparkan bahwa pengujian terbarunya terhadap ketahanan bank-bank Inggris menunjukkan bahwa merekan mempunyai permodalan yang dimaksud baik dengan tingkat likuiditas yang dimaksud tinggi.

Namun, lembaga keuangan nonbank seperti dana lindung nilai permanen rentan terhadap guncangan keuangan yang mana mendadak juga mungkin saja harus melakukan pelanggan aset seperti obligasi korporasi Inggris di skenario ini.

Ke depannya, bank sentral berencana untuk melakukan stress test penuh setiap dua tahun mulai tahun 2025, menurunkan beban administratif pada pemberi pinjaman lalu memungkinkan BoE untuk fokus pada risiko keuangan potensial lainnya.

Bila diperlukan, stress test berbasis meja akan direalisasikan oleh BoE di tahun-tahun berikutnya.

BoE mempertahankan penyangga modal kontrasiklis (CCyB), atau persyaratan modal “hari hujan” untuk bank yang dimaksud dapat ditarik pada masa sulit, pada pengaturan netralnya sebesar 2%.

Next Article Diduga Sniper, Penembak Trump Lakukan Hal Hal ini Sebelum Tewas

Artikel ini disadur dari Bank Sentral Inggris Ingatkan Sektor Keuangan Dunia Dalam Bahaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *