Analis ungkap prospek suku bunga tambahan rendah di waktu dekat

Analis ungkap prospek suku bunga tambahan rendah di waktu dekat

Ibukota – Analis Reku Fahmi Almuttaqin mengemukakan bahwa menghijaunya bursa saham juga kripto Amerika Serikat (AS) mengindikasikan meningkatnya keyakinan para penanam modal terhadap peluang situasi suku bunga yang akan tambahan rendah dari level ketika ini di beberapa waktu ke depan.

Pasar saham kemudian kripto Amerika Serikat serempak menghijau pascameredanya data pemuaian Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang dimaksud dirilis pada Kamis, yang mana memberikan harapan terhadap prospek dapat tercapainya target naiknya harga The Fed pada level 2 persen.

“Penurunan laju kenaikan naiknya harga inti kemungkinan besar dapat membuka kemungkinan akan kembali diturunkannya suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada reuni FOMC akhir bulan ini. Namun, jikalau hal itu terjadi, outlook kebijakan suku bunga hingga mungkin saja beberapa bulan setelahnya akan relatif lebih banyak tidak ada pasti,” kata Fahmi di Jakarta, Kamis.

Di sisi lain, Ia menjelaskan bahwa kebijakan proteksionis kemudian pembatasan imigrasi oleh Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump berpotensi akan meningkatkan biaya produksi lalu mengganggu supply chain, yang mana mungkin menambah tekanan inflasi.

Sehingga, lanjutnya, penurunan suku bunga oleh The Fed pada Januari 2025 dapat memperparah status itu, dan juga menciptakan status dan juga arah kebijakan kegiatan ekonomi ke depan menjadi semakin sulit diprediksi.

“Dengan demikian, meskipun perkembangan yang digunakan ada membuka kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir bulan ini, para pejabat The Fed mungkin saja akan berpikir dua kali untuk melakukannya,” ujar Fahmi.

Sementara itu, apabila suku bunga tidaklah diturunkan pada reuni FOMC mendatang, menurutnya, memiliki kemungkinan akan memberikan tekanan bagi pasar, terlebih apabila The Fed kembali memaparkan proyeksi kebijakan ke depan yang akan tambahan ketat, seperti yang tersebut terjadi pada reuni sebelumnya.

Dengan demikian, meskipun kondisi bursa ketika ini cukup positif, ia mengingatkan kehati-hatian dan juga responsivitas pemodal terhadap perkembangan situasi yang dimaksud ada masih sangat diperlukan untuk menjaga pertumbuhan portofolio investasinya.

“Momentum bursa pada waktu ini juga dapat dimanfaatkan pemodal untuk mengoptimalkan performa portofolionya dengan mengambil lebih banyak sejumlah kedudukan trading untuk memanfaatkan volatilitas yang dimaksud ada pada aset-aset strategis selagi memantau kemungkinan reli selanjutnya,” ujar Fahmi.

Fahmi menjelaskan, laju pemuaian yang tersebut lebih tinggi teristimewa dalam sektor energi, dapat berubah jadi aspek pendukung proyeksi The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga tambahan sedikit pada tahun ini.

Sebagaimana diketahui, The Fed sudah memangkas suku bunga acuan sebesar total 100 basis poin sejak memulai siklus pelonggaran pada September 2024.

Terdekat, The Fed akan menyelenggarakan pertandingan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28-29 Januari 2025 untuk menentukan kebijakan terkait suku bunga acuannya.

Artikel ini disadur dari Analis ungkap potensi suku bunga lebih rendah dalam waktu dekat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *