Permintaan barang dari China yang digunakan terbatas akan menimbulkan dunia usaha China melandai
Jakarta – Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati menyampaikan bahwa pemilihan presiden (pilpres) ke Amerika Serikat (AS) berkemungkinan akan bermetamorfosis menjadi salah satu katalis yang mempengaruhi saham-saham sektor energi dalam Indonesia, seperti batu bara, minyak, dan juga Crude Palm Oil (CPO).
Alasannya, yaitu adanya kebijakan dari calon presiden Donald Trump maupun Kamala Harris yang digunakan berjanji akan meningkatkan tarif impor produk-produk berasal dari China.
"Permintaan barang dari China yang tersebut terbatas akan menciptakan ekonomi China melandai. Ini adalah akan mempengaruhi permintaan komponen bakar untuk manufaktur China lalu berdampak ke permintaan energi," ujar Ike ke Jakarta, Rabu.
Ike menjelaskan bahwa China berperan penting sebagai konsumen terbesar minyak pada tingkat global, sehingga melandainya perekonomian merek dikhawatirkan mengganggu permintaan minyak lalu mempengaruhi nilai tukar minyak.
"China ini salah satu konsumen utama, selain batu bara juga konsumen terbesar untuk minyak mentah. Jadi, kami meninjau Timur Tengah kemudian anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) tidak ada bisa jadi juga merta melakukan penambahan produksi sekarang, sebab kalau produksi dinaikkan tarif bisa jadi anjlok. OPEC akan melaksanakan pertemuannya pada 1 Agustus 2024,” jelas Ike.
Seiring dengan itu, lanjutnya, prospek sektor sawit (CPO) juga sedang mengalami pelemahan seiring pasokan yang mana berlebih, ditambah melemahnya lingkungan ekonomi eksternal diantaranya penurunan nilai minyak kedelai dan juga minyak mentah yang digunakan terlibat menekan harga jual kelapa sawit.
Namun demikian, Ia mengamati adanya festival Diwali terbesar ke India pada Agustus dan juga September 2024 mendatang mungkin akan mengerek permintaan CPO, sehingga akhirnya dapat menopang kenaikan nilai tukar CPO.
"Saat Diwali, biasanya permintaan untuk CPO itu akan melonjak besar yang mana akan menstabilkan dari sisi supply kemudian demand. Jadi, pada pada waktu permintaannya melonjak tinggi, akan mengerek dari sisi harga. Jadi untuk saham-saham CPO boleh kita jadikan salah satu perhatian," ujar Ike.
Dari sektor energi pada negeri, Ia merekomendasikan untuk memperhatikan saham-saham diantaranya ADRO, PTBA, INDY, LSIP, SSMS, dan juga SIMP.
Artikel ini disadur dari Analis: Pilpres AS berpotensi ‘goyang’ saham sektor energi di RI