DKI Jakarta – Pengamat pangsa uang Ariston Tjendra menilai, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada pengaktifan perdagangan hari terakhir pekan pagi, masih dipengaruhi oleh sentimen pangsa terhadap kebijakan ekonomi juga geopolitik Donald Trump sebagai pemenang Pilpres AS.
“Pelemahan rupiah kemarin terhadap dolar Negeri Paman Sam kelihatannya menunjukkan bahwa pangsa masih mengantisipasi beberapa sentimen penguat dolar yang tersebut masih bertahan seperti kebijakan sektor ekonomi Trump, konflik geopolitik, kebijakan suku bunga Amerika Serikat yang dimaksud mungkin saja akan menghurangi ekspektasi pemangkasan, pelambatan dunia usaha China lalu lain-lain,” kata Ariston untuk ANTARA ke Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, semalam data klaim tunjangan pengangguran mingguan Amerika Serikat menunjukkan jumlah keseluruhan klaim yang tersebut di dalam bawah ekspektasi pasar. Angka klaim 211 ribu tambahan rendah dari ekspektasi pangsa 222 ribu, yang mengindikasikan bahwa lebih banyak sedikit penduduk yang kehilangan pekerjaan atau menganggur. Hal ini mencerminkan bahwa kondisi bursa tenaga kerja pada Negeri Paman Sam masih kuat, yang mana berarti sektor ekonomi Amerika Serikat berada pada keadaan yang mana stabil.
Ketahanan lingkungan ekonomi tenaga kerja ini bisa jadi menimbulkan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) mempertimbangkan untuk tak menurunkan suku bunga acuan lantaran ekonomi masih cukup kuat.
“Pagi ini juga terlihat indeks dolar Amerika Serikat naik lagi ke kisaran 109,20, pagi kemarin di dalam kisaran 108,55. Artinya dolar Negeri Paman Sam tambah kuat. Prospek pelemahan rupiah pagi ini kembali ke resisten Rp16.250, dengan prospek support di kisaran Rp16.150,” jelasnya.
Senada, analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong juga memproyeksi adanya penguatan dolar Amerika Serikat yang digunakan menyebabkan pelemahan rupiah di dalam rentang Rp16.150-Rp16.300 per dolar AS.
“Data pekerjaan Amerika Serikat klaim pengangguran yang mana lebih lanjut kuat dari perkiraan juga menggalang penguatan dolar AS. Range Rp16.150-Rp16.300,” tuturnya.
Adapun pada nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang mana ditransaksikan antarbank ke Ibukota Indonesia pada Hari Jumat pagi (3/1), melemah 32 poin atau 0,20 persen berubah menjadi Rp16.230 per dolar Negeri Paman Sam dari sebelumnya sebesar Rp16.198 per dolar AS.
Artikel ini disadur dari Analis menilai pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen kebijakan Trump