Berita  

Analis: Penanam Modal kripto bersikap “wait and see” penghadapan The Fed

Analis: Penanam Modal kripto bersikap “wait and see” penghadapan The Fed

kemungkinan percepatan penurunan suku bunga akan berkemungkinan berubah menjadi katalis positif yang digunakan cukup kuat, begitu juga sebaliknya

Jakarta – Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengutarakan bahwa para pelaku pangsa kripto sedang bersikap wait and see terhadap pertandingan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Ia mengemukakan opini juga outlook para pejabat The Fed yang mana akan dipaparkan di pertarungan yang dimaksud akan menjadi petunjuk penting, terkait arah kebijakan yang akan dibuat di beberapa bulan ke depan.

“Pasar telah lama berekspektasi bahwa penurunan suku bunga akan dimulai pada September, sehingga berkembangnya indikasi akan kemungkinan percepatan penurunan suku bunga akan berpotensi bermetamorfosis menjadi katalis positif yang cukup kuat, begitu juga sebaliknya,” ujar Fahmi dalam Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan aset kripto Bitcoin cenderung merosot pada pertengahan tahun- tahun sebelumnya, yang digunakan mana pada sebelas tahun terakhir antara 2013 hingga 2023, Bitcoin sudah membukukan penurunan tarif banyaknya tujuh kali pada Agustus dan juga belaka empat kali mengalami kenaikan.

“Para pemodal kemungkinan besar akan merealisasikan profit terlebih dahulu selagi mengantisipasi situasi yang dimaksud lebih lanjut kondusif, seperti berakhirnya situasi suku bunga tinggi The Fed dan juga kembali meningkatnya adopsi aplikasi-aplikasi terdesentralisasi yang tersebut ketika ini sedang melemah,” ujar Fahmi.

Senada dengan itu, Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menyampaikan bahwa pelaku bursa bersiap menghadapi beberapa acara penting pada pekan ini, satu di antaranya penghadapan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Juli 2024 lalu konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell.

The Fed diperkirakan mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya pada perjumpaan Rabu (31/07), meskipun terdapat tekanan untuk pemotongan suku bunga.

“Pekan ini, mendekati penutupan Juli 2024, BTC berisiko melakukan pergerakan di dalam kisaran 64.000 sampai 71.000 dolar AS. Sejak 1 Juli, BTC naik 6,73 persen hingga ketika ini masih berpotensi menyembunyikan bulan Juli dengan positif,” ujar Panji.

Panji menyebutkan pertarungan yang disebutkan mungkin saja akan digunakan untuk memberikan sinyal pemotongan ke masa depan.

Berdasarkan CME FedWatch Tools, terdapat kemungkinan hampir 90 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 0,25 persen pada reuni FOMC pada September 2024.

Ia menyebutkan dukungan politik, dukungan institusional, serta prospek penurunan suku bunga berisiko memacu Bitcoin melampaui titik tertinggi sepanjang masanya pada level 73.750 dolar AS, mencapai kisaran 90.000 sampai 100.000 dolar Negeri Paman Sam pada akhir tahun ini.

Fakta dari Coinglass menunjukkan bahwa selama kuartal IV dari tahun 2013 hingga 2023, Bitcoin rata-rata mengalami kenaikan lebih tinggi dari 80 persen pada kuartal tersebut.

Artikel ini disadur dari Analis: Investor kripto bersikap “wait and see” pertemuan The Fed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *