Berita  

Analis ingatkan koreksi IHSG berisiko tembus level 6.500

Analis ingatkan koreksi IHSG berisiko tembus level 6.500

Ibukota – Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyampaikan Ukuran Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berkemungkinan mengalami pelemahan, dengan titik terendah dalam level 6.560.

Apabila titik koreksi yang disebutkan terlewati, Ia mengumumkan berikutnya dapat terkoreksi mencapai level 6.460 lalu tidak tiada kemungkinan besar koreksi dapat terus berlanjut kemudian melemah tambahan dari level tersebut

"Fokusnya ketika ini adalah menghentikan pendarahan kemudian memberikan stabilitas bagi IHSG secara jangka pendek," ujar Nico pada waktu dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, aliran meninggalkan dana asing (capital outflow) yang muncul berpotensi semakin membesar apabila domestik tak mempunyai bantalan untuk menahan tekanan jual yang dimaksud terjadi.

Selain itu, ditambah persepsi negatif terkait kebijakan pada negeri yang ada ketika ini mengundang banyak hal negatif, terkait dengan pemangkasan anggaran yang mana berkemungkinan menurunkan perkembangan kegiatan ekonomi pada tahun ini.

“Oleh sebab itu, pelaku lingkungan ekonomi juga pemodal kian semakin cemas dengan situasi kemudian keadaan yang digunakan ada, khususnya penanam modal asing sehingga memutuskan untuk pergi dari terlebih dahulu untuk sementara waktu,” ujar Nico.

Ia menjelaskan bervariasi sentimen dari global yang dimaksud mempengaruhi pergerakan IHSG, diantaranya kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mulai dari konflik dagang dengan Meksiko, Kanada, dan juga China.

“Meskipun Meksiko serta Kanada mendapatkan kesempatan untuk ditunda selama 30 hari,” ujar Nico.

Kemudian, Donald Trump yang dimaksud mulai melakukan Tarif Resiprokal, yang tersebut artinya akan memberikan tarif yang mana mirip terhadap semua negara yang mana mengenakan tarif dari AS, juga Trump yang mulai mengenakan Tarif terhadap baja dan juga aluminium sebesar 25 persen.

Sementara itu, Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Indonesia LIonel Priyadi menyampaikan secara teknikal IHSG berpotensi mengalami koreksi hingga ke level psikologis 6.500.

“Secara teknikal akan ada support kuat beliau 6.500 sampai 6.600. Namun, bila support ini tembus, maka IHSG bisa jadi turun lebih besar di lagi ke 6.000,” ujar Lionel.

Ia menjelaskan, berubah-ubah sentimen yang dimaksud menyebabkan terkoreksinya IHSG, diantaranya rilis data lingkungan ekonomi tenaga kerja Negeri Paman Sam yg menunjukkan penguatan, disertai kenaikan ekspektasi kenaikan harga konsumen Amerika Serikat akibat rencana Donald Trump untuk memperluas peperangan dagang.

Selain itu, dari di negeri, lanjutnya, semakin suramnya arah kebijakan fiskal domestik yang digunakan menjadi unsur utama dibalik sentimen negatif lingkungan ekonomi saham.

Data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Mulai Pekan (10/02) sore, IHSG ditutup melemah 94,44 poin atau 1,40 persen ke sikap 6.648,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,62 poin atau 1,48 persen ke sikap 773,26.

Investor asing tercatat melakukan pelanggan bersih senilai Rp921,07 miliar di semua pangsa serta senilai Rp875,22 miliar di lingkungan ekonomi reguler, di dalam sisi lain, merekan tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp45,84 miliar di dalam lingkungan ekonomi negosiasi lalu tunai.

Artikel ini disadur dari Analis ingatkan koreksi IHSG berpotensi tembus level 6.500

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *