Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kembali melemah pada perdagangan Hari Jumat (13/12/2024), walaupun beberapa saham teknologi dalam Negeri Paman Sam terpantau pulih dari zona koreksi.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,13% ke sikap 43.856,7, S&P 500 turun 0,12% ke 6.044,27, lalu Nasdaq Composite turun tipis 0,01% berubah menjadi 19.900,28.
Nasdaq sempat menguat pada awal pembukaan hari ini, kemudian berbalik turun tipis ke berada dalam perkiraan optimis dari Broadcom menjaga euforia seputar kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) juga mengangkat saham semikondutor atau chip.
Broadcom (memperkirakan pendapatan kuartalan dalam berhadapan dengan estimasi Wall Street juga meramalkan lonjakan permintaan untuk chip AI kustomnya di beberapa tahun ke depan, yang digunakan menyebabkan sahamnya naik lebih banyak dari 21%. Hal ini juga membantu perusahaan menyeberangi US$ 1 triliun di kapitalisasi bursa untuk pertama kalinya.
“Saya tiada terkejut saat perusahaan membukukan pendapatan seperti itu kemudian meningkatkan panduan mereka, khususnya dalam bidang Kecerdasan Buatan yang digunakan kemungkinan besar merupakan sektor terhangat ketika ini, yang digunakan menyebabkan sebagian besar penanam modal sangat bersemangat,” kata Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management, diambil dari Reuters.
Optimisme ini menyebar ke saham chip Amerika Serikat lainnya, dengan pesaingnya Marvell Technology melejit 9,5%, sementara pengukur saham semikonduktor (.SOX) melonjak 3,7%.
Hal ini muncul pasca reli saham teknologi yang dimaksud terus berlanjut yang dimaksud menggalakkan Nasdaq melampaui kedudukan 20.000 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pada Rabu lalu.
Di lain sisi, pembacaan pemuaian konsumen yang sejalan dengan perkiraan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) minggu depan menambah kesempatan tersebut.
Namun, kenaikan harga produsen yang mana lebih lanjut panas dari ekspektasi bursa serta data tenaga kerja Amerika Serikat yang tersebut masih baik turut menahan optimisme pada dua hari terakhir hingga hari ini.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, probabilitas lingkungan ekonomi yang dimaksud memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih tinggi lanjut oleh The Fed pada pertarungan pekan depan mencapai berubah jadi 96,9%. Angka ini mengalami penurunan dari perdagangan Rabu kemarin yang digunakan mencapai 98,6%.
“Kita agak mengalami keterhambatan di kisaran perdagangan ini,” kata Hatfield. “Nasdaq akan mengungguli, saham berkapitalisasi kecil akan berkinerja buruk, [dan] Dow akan berkinerja buruk sampai kita mendapatkan katalis,” kata Jay Hatfield, direktur utama ke Infrastructure Capital Advisors, dikutipkan dari CNBC International.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Next Article Biden Mundur Dari Pencalonan Pilpres AS, Wall Street Dibuka Bergairah
Artikel ini disadur dari Akhir Pekan Wall Street Dibuka Loyo Lagi, Nasdaq Galau