Jakarta – Dua emiten yang tersebut baru-baru ini melantai di dalam Bursa Efek Nusantara (BI) lalu berada dalam hangat dibahas oleh para pelaku pangsa yakni saham PT Raharja Daya Cepu Tbk (RATU) serta PT Bangun Kosambi Berhasil Tbk (CBDK) hingga pertemuan I hari ini masih naik dengan cepat juga menyentuh auto reject berhadapan dengan (ARA).
Per pukul 11:30 WIB, saham RATU terpantau melejit 24,71% ke tempat Mata Uang Rupiah 5.400/unit. Sedangkan saham CBDK juga melonjak hingga 19,77% bermetamorfosis menjadi Rupiah 10.450/unit. Keduanya pun kembali menyentuh ARA pada sesi I hari ini.
Diketahui, saham RATU sudah ada menyentuh ARA selama tujuh kali, dengan enam kali beruntun sejak perdagangan perdananya pada 8 Januari lalu.
Sedangkan saham CBDK terpantau telah menyentuh ARA selama lima hari beruntun. Namun pada perdagangan kemarin, saham CBDK sempat ambruk di sesi I kemudian kembali bangkit dalam pembukaan II lalu berhasil menyentuh ARA mendekati penutupan perdagangan kemarin.
Dari pergerakan saham RATU, sejak perdagangan perdananya hingga pembukaan I hari ini telah meroket 369,57%. Sedangkan saham CBDK sejak perdagangan perdananya hingga pertemuan I hari ini sudah ada terbang 157,39%.
Meski keduanya masih menyentuh ARA pada pertemuan I hari ini, tetapi keduanya tampaknya mulai ‘bergoyang’ pada perdagangan kemarin. Saham RATU sempat terkena suspensi oleh BEI pada Kamis kemarin. Sedangkan saham CBDK sempat ambruk hingga 4% pada perdagangan Kamis kemarin.
Adapun IPO RATU dibidani oleh Henan Sekuritas bersatu dengan Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
RATU mematok harga jual IPO senilai Rupiah 1.150 per saham atau batas melawan dari harga jual bookbuilding. Dalam prospektus final yang tersebut dipublikasikan Kamis lalu, RATU menyampaikan perseroan menawarkan 543,01 jt saham di IPO. Jumlah itu mencakup 190,05 jt saham baru lalu 352,95 jt saham yang mana dijual oleh induk RATU yakni PT Rukun Raharha Tbk (RAJA).
Total saham IPO RATU setara dengan 20% dari modal ditempatkan serta disetor penuh pada perseroan pasca IPO. Skor IPO yang disebutkan terdiri melawan Rp218,56 miliar hasil penerbitan saham baru serta Rp405,9 miliar masuk kocek RAJA sebagai hasil dari divestasi saham RATU.
Dari jumlah agregat dana IPO yang mana dikantongi RATU, perseroan akan menggunakan sekitar Rp157,36 miliar untuk dipinjamkan untuk anak usahanya PT Raharja Tenaga Tanjung Jabung.
Sedangkan CBDK melepas 566.894.500 lembar saham biasa melawan nama atau sebesar 10% dari modal ditempatkan serta disetor dengan nilai nominal Rp20,- per saham.
CBDK menetapkan nilai perdana sebesar Rupiah 4.060 per saham. Dengan begitu, perusahaan ini berhasil meraup dana IPO sebesar Simbol Rupiah 2,3 triliun.
Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo menyatakan bahwa tujuan utama dari IPO CBDK adalah untuk menghimpun dana dari warga guna mempercepat pengembangan CBD PIK2 secara umum kemudian secara khusus merancang Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang digunakan merupakan bagian dari Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE) untuk melengkapi biosfer di CBD PIK 2.
“NICE dibangun dalam berhadapan dengan luas bidang tanah mencapai ± 19 hektar lalu dirancang sebagai elemen strategis yang digunakan melengkapi ekosistem CBD PIK 2 dengan bertambahnya area pusat konvensi juga pameran sekitar 120.000 m2. Proyek ini diharapkan dapat mulai beroperasi secara parsial pada September 2025,” kata Steven pada seremoni pencatatan perdana, pada binaan BEI, Jakarta.
Setelah aksi ini, dana yang digunakan diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perseroan akan digunakan untuk melakukan penyertaan di bentuk ekuitas terhadap Afiliasi Perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (PT IPN).
Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru ini akan digunakan oleh PT IPN untuk membiayai proyek perkembangan bangunan untuk tujuan Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (“MICE”).
Untuk diketahui, CBDK didirikan pada tahun 2000 dengan bergerak di bidang real estat juga aktivitas perusahaan holding. Kemudian, perusahaan ini diakusisi emiten milik Aguan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) pada 2022.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Next Article Mantan Bos BEI Minta Bursa Ungkap Nama Emiten Terlibat Kasus Suap IPO
Artikel ini disadur dari 2 Saham Ini Terbang Ratusan Persen Sejak IPO, Investor Perlu Waspada?